// ----- Alamat Sumber artikel di atas postingan----- .breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size: 95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef; } // ----- Related post ---------------------
 

Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 29

 

Dialah yang menciptakan untukmu segala yang ada di bumi, kemudian Dia mengarah ke[46] langit lalu Dia menyempurnakan-Nya[47] tujuh[48] langit, dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu[49].


[46] Istawa berarti ia menjadi teguh atau berada dalam keadaan mantap. Istawa ilasy syai berarti ia berpaling kepada suatu benda atau ia menunjukan perhatiannya ke situ (Lane).

[47] Sawwa-hu berarti ia menjadikannya seragam atau sama, sesuai atau serasi dalam beberapa bagiannya, ia membentuknya dengan cara yang pantas, ia menjadikannya cocok menurut keperluannya, ia menyempurnakannya atau ia meletakannya dalam keadaan yang tepat atau baik (Lane).

Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 28

 

Bagimanakah kamu dapat mengingkari Allah? Padahal dahulu kamu tidak bernyawa[42], lalu Dia menghidupkan kamu[43], kemudian Dia akan mematikan kamu, kemudian Dia akan menghidupkan kamu[44], kemudian kepada-Nya kamu akan dikembalikan[45].


[42] Amwat itu jamak dari mayyit yang berarti benda mati atau tidak bernyawa. Jadi kata itu dipakai untuk benda yang sebegitu jauh, belum punya nyawa dan pula untuk benda yang bernyawa, tetapi sekarang mati. Kata itu dipakai juga tentang orang yang sedang sekarat atau hampir mati, tetapi belum meninggal (lane).